Innayah Robbaniyah



Para khalifah di masanya - yang saat itu menguasai dunia-, seperti Al-makmun, Al-Watsiq, Al-Mu'tashim, dan Al-Mutawakkil memiliki banyak istana, rumah mewah, emas, perak, tentara, lencana, tanda penghargaan, dan harta kekayaan lainnya.

Apa saja yang mereka inginkan  dengan mudah mereka dapatkan, tapi kehidupan mereka sangat tertekan. Setiap hari hati mereka dipenuhi rasa kekhawatiran  dan kecemasan.

Perang, pemberontakan, dan kekacauan politik selalu membuat pikiran mereka kalut. Pada saat sakaratul maut, mereka lalu mengeluh dan menyesali kelalaian mereka untuk beribadah kepada Allah.

Sedangkan Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah, hidup seorang diri, tidak punya keluarga, tidak punya rumah, tidak punya kekayaan dan pangkat.

Dia hanya punya satu kamar yang menempel di samping Masjid Jami' Bani Umayyah sebagai tempat tinggalnya.

Setiap hari dia hanya memakan sepotong roti, dan hanya memiliki dua potong baju yang dipakainya secara bergantian.

Kadangkala dia tidur didalam masjid. Namun, seperti yang ia katakan tentang dirinya, syurganya ada di dalam dadanya, kematiannya adalah syahid, penjara adalah tempat untuk merenung, dan pengusiran dirinya adalah sebuah perjalanan wisata.

Semua itu bisa terjadi karena pohon keimanan yang ada di dalam dadanya tegak lurus di atas akar yang memberikan makanan setiap saat sesuai dengan izin Rabb-nya.
Pupuk pohon itu adalah Inayah Rabbaniyah.

Selamat malam Jum'at, jangan lupa membaca Surah Al-Kahfi agar kita semua bisa terhindar dari sang pembohong besar (Dajjal).

Author

Mas Rahman Nama saya surahman umur 24 tahun, belum menikah/single, alamat Banjarnegara No WA 0852-2645-3701 ya kali aja ada yang mau kenalan :D

Posting Komentar