MERIAHNYA JAKT CAMP BANJARNEGARA


Huaa... Apa kabarnya nih temen-temen semua, masih semangat menjalani hidup kan? Masih donk yaa!!. Harus semangat terus kuy walaupun virus Kovet-19 ini belum enyah dari muka Bumi.

Harus kita Lawan si kovet ini nihh, yang paling utama adalah melawan rasa bosan dengan kegiatan yang positif dan menambah wawasan, supaya nanti setelah pandemi ini berakhir kita tuh punya ilmu kanuragan baru, ya kan?!

Ooiya temen-temen daripada Gabut bingung mau ngapain kan yaa. Kali ini saya mau menulis pengalaman saya waktu mengikuti JAKT CAMP BANJARNEGARA tahun lalu nih. Karena tahun lalu saya lupa belum menuliskannya. Smoga bisa menginspirasi dan menghibur kegabutan kalian-kalian semua yaaa...

Jadi gini gaes JAKT CAMP BANJARNEGARA itu artinya Jambore Karang Taruna Banjarnegara yang diadakan setiap tahun di Banjarnegara, tujuan diadakannya JAKT CAMP adalah untuk mengasah kreativitas pemuda-pemudi di Banjarnegara agar lebih kreatif dan nantinya bisa berguna buat masyarakat Banjarnegara pada umunya dan untuk memajukan Banjarnegara lewat pemudanya.

Seperti kata Bung Karno “Beri Aku Sepuluh Pemuda Maka Akan Ku guncang dunia”, nah itu.

JAKT CAMP BANJARNEGARA TAHUN INI (2019) di adakan di Lapangan Desa Berta Kecamatan Susukan, lokasinya ada di ujung kulon Banjarnegara atau daerah Banjarnegara paling barat sendiri gaes. JAKT CAMP ini nantinya akan diadakan selama 3 hari.

Selama tiga hari itu para peserta Jambore akan mengikuti berbagai macam permainan, pelatihan dan perlombaan yang sangat menarik, menambah pengetahuan, pengalaman dan berhadiah tentunya.
Nah, saya sendiri tergabung dalam Karang Taruna BHAKTI MUDA Desa Kaliwungu Kecamatan Mandiraja. 

Sebelum mengikuti JAKT CAMP, kami semua mempersiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari gaes. Mulai dari latihan PBB, membuat gapura buat kemah, latihan paduan suara, latihan memasak buat nanti lomba dan sebagainya dan sebagainya.

Selama sebulan latihan ini saja kami sudah mendapatkan banyak hal yang menarik gaes. Bisa makan bersama-sama dan bercanda dengan pemuda satu Desa. Dari yang tadinya belum akrab jadi lebih akrab lagi karena selalu bersama saat latihan.

Pas hari H kami berangkat naik mobil kol coak, entah namanya apa di tempat kalian yang pasti kami menyebutnya mobil kol coak. Selama perjalanan ke tempat Jambore kami bernyanyi-nyanyi di sepanjang jalan, kalo pas ketemu peserta dari lain Desa kita saling menyoraki  wooiii hahaha.. ah pokoknya seruuu..

Setelah sampai lokasi jambore, kami langsung membagi tugas untuk bergotong-royong, bersama-sama mendirikan tenda kemah.

Done, setelah satu jam akhirnya 2 tenda kemah selesai. Satu untuk cowok dan satu tenda lagi untuk cewek. Tapi kali ini ceweknya gak ada jadi cowok semua hahahaha.

Setelah istirahat sebentar kita semua lalu digiring oleh panitia Jambore ke tengah lapangan, ada apa nggarangan yaaa?

Jeng-jeng-jeng ... Ternyata di tengah lapangan akan dimulai sebuah parade pembukaan yang ditampilkan oleh tuan rumah istilahnya OPENING CEREMONY gituh. Tuan rumah dari Karang Taruna Desa Berta menampilkan tari- tarian teatrikal yang gak kalah kerennya dengan OPENING CEREMONY Asian Games gaeesss, sumpah keren bangett.

Lalu kita semua berbaris persis seperti para kontingen di Asian Games dengan menyebut dari mana pesertanya lalu berjalan ke tengah lapangan sambil melambaikan tangan, uh udah kaya para atlet aja yaa.

Setelah Opening Ceremony selesai kita istirahat sebentar untuk makan siang, makannya apa? Rahasialah pokoknya enaak!.

Setelah Jam 2 siang kita dikumpulin lagi gaes. Ternyata disana panitia sudah mempersiapkan semacam permainan yang entah apa namanya. Untuk menambah ke akraban tiap-tiap peserta.

Jadi, kita semua seluruh pemuda-pemudi se-Banjarnegara dikumpulkan jadi satu di tengah lapangan lalu panitia memberi waktu sekitar 10 detik buat nyari pasangan buat joged bareng.

Njiir ...  gua gak dapet pasangan cewe malah dapet nya cwok, bangke!. Males bangett. Lalu sama panitia di setelkan lah lagu dangdut koplo, kalo gak salah waktu itu lagunya Didi Kempot yang di nyanyikan sama Mbak Nella Karism dan kita semua serentak joged sama-samaa. Berhadap-hadapan sampe ada yang berpegangan tangan ,sosweetlah pokoknya. Tapi gua gak! Jijik tau.

Lalu diacak lagi, di hitung mundur lagi buat nyari pasangan lagi, dan akhirnya dapet nih pasangan joged cewek. Maniss lagi awokwokwok tapi sayang pas permainan selesai gak sempet kenalan dulu dia udah menghilang entah kemana huhuhu. Mungkin inilah yang namanya tak jodoh ya. Eh apa jangan-jangan tuh cewe setan kali ya hahaha.

Sore harinya nyari air, mandi, sholat, makan, becanda dan lain lain dan lain lain.

Malem harinya sekitar pukul 19.00 kita dikumpulin lagi gaes, ditengah lapangan lagi. Tapi kali ini kita di suruh duduk sambil sorot pandangan mata mengarah ke arah panggung besar di sebelah timur.
Ternyata kali ini ada semacam seminar atau entah apalah namanya yang dihadiri oleh narasumber seorang pengusaha kreatif atau tokoh yang berpengaruh memajukan Banjarnegara lewat ekonomi kreativ dan pariwisata berbasis lokal pedesaan.

Kalo gak salah waktu itu Om siapa gitu yang pertama kali atau menggagas didirikannya DCF Dieng Culture Festival yang fenomenal ituu.

Setelah selesai kita pulang ke tenda kemah masing-masing lalu makan malem, tidur dah.

HARI KE 2

Setelah kita semua bangun lalu sholat shubuh berjamaah, lalu mandi gosok gigi, sarapan, dan sebagainya kita disuruh untuk mengikuti senam pagi.

Di hari ke dua ini di fokuskan ke pelatihan-pelatihan. Ada pelatihan pemadam kebakaran, Palang Merah Indonesia, Pelatihan Penanganan kebencanaan, Pelatihan pembuatan video konten pariwisata dan masih banyak lagi sebenernya tapi saya lupa ahahaha.

Dan saya mengikuti pelatihan Kesiapsiagaan kebencanaan dan kecelakaan. Instruktur pelatihan nya langsung dari BPBD Banjarnegara. Namanya Bapak Andri Sulistyo dan Bapak Tujono (untung namanya gue catet dibuku hihii).

Di pelatihan ini saya dan kawan-kawan lainnya di ajari bagaimana caranya berlindung ketika ada bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, Tsunami, gunung meletus, banjir bandang dll
Juga pelatihan bagaimana melakukan pertolongan pertama korban bencana sebelum tim penolong datang.

Fakta yang mencengangkan kata beliau kalau keselamatan saat bencana itu tergantung diri sendiri 34,9%, keluarga 31,9%, teman 28,1%, orang lewat 2,6%, regu penyelamat 1,7% nah jadi kita tuh harus bisa menyelamatkan diri sendiri dulu dan jangan terlalu berharap dengan tim penyelamat karena presentasenya sangat minim yaa.

Oke sekitar jam 12 pelatihan nya Alhamdulilah selesai.

Itu untuk saya yaa, kalo untuk temen-temen di pelatihan yang lain saya kurang tau si ngapain aja hahaha karena saya gak ikut dan gak mau tau juga ntar dibilang kepo lagi.

Menjelang sorenya di hari kedua ini gak jauh beda dengan hari pertama yaitu diisi dengan permainan-permainan lagi. Tapi kali ini saya gak ikut, saya jaga tenda wkwkwk.

Malem harinya kurang lebih sama si pemaparan kayak di malam pertama.

HARI KE-3

Di hari ke tiga ini kebanyakan di Isi dengan berbagai macam perlombaan gaes. Ada lomba PBB, Paduan suara, Lintas Alam, Memasak,Videografi, kebersihan dan kerapihan kemah dan apalagi ya lupa hehehe.

Nah, saya kebagian ikut lomba memasak gaes. Kata panitianya disuruh memasak berbahan lokal jadi saya masak membuat Kue Brownis ungu dari bahan dasar ubi ungu. Tapi kayaknya kurang enak kali yaa jadi gak juara huhuhu

Menjelang sore harinya kita dikumpulin lagi buat mendengarkan pengumuman siapa pemenang-pemenang di tiap lombanyaa, dan jeng jeng jeng Karang Taruna kami Alhamdulilah gak menyabet juara apapun awokawokaowk, ya gak papa lah smoga taun depan bisa lebih baik lagi dan menyabet semua juara aaaamiiiiin.

Saat malam harinya, seperti semua jambore-jambore yang lainnya di JAKT CAMP BANJARNEGARA ini juga digelar acara bakar-bakar kayu atau api unggun. Gemericik api yang membakar kayu pelan-pelan lalu mengeluarkan bunyi kretek kretek kretek membuat malam perpisahan JAKT CAMP kali ini menjadi sangat hangat dan syahdu.

Kami semua melingkari api unggun sambil menyanyikan lagu yang entah apa judulnya sambil berpegangan tahan.

Menjelang malamnya sekitar jam 20.00 kami semua disuguhi pertunjukan hiburan Theatrikal Roro jonggrang di panggung utama, dan dilanjutkan dengan konser musik yang ditampilkan oleh Band indie yang keren keren dari pemuda-pemudi Banjarnegara.

Lagu Pamer Bojo milik Didi Kempot yang di bawakan oleh grup kroncong kekinian adalah yang paling meriah ,semakin menambah hangat suasana kekeluargaan cendol dhawet yang semakin anget.

Setelah lelah berjoged-joged ria kami semua kembali ke kemah masing-masing, lalu tidur.

Besoknya pulang. Dah gitu aja si.



Author

Mas Rahman Nama saya surahman umur 24 tahun, belum menikah/single, alamat Banjarnegara No WA 0852-2645-3701 ya kali aja ada yang mau kenalan :D

1 komentar

Posting Komentar