50 Kata Dalam Bahasa Indonesia Ini Sangat Indah, Tapi Jarang digunakan
Holla ,selamat pagi sahabat, apakabarnya nihh? Pasti baik kan yaa.
Pagi ini saya mau nulis tentang kata dan bahasa indonesia, nah ada banyak sekali kata-kata indah dari bahasa Indonesia yang jarang digunakan orang. Padahal, mungkin kosakata bahasa Indonesia tersebut pernah kamu tahu dari novel sastra atau film.
Kata-kata indah bahasa Indonesia sangat beragam dan kebanyakan memiliki makna unik jika dilihat artinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kamu sendiri, sudah berapa banyak kata-kata indah dalam bahasa Indonesia yang kamu ketahui? Kali ini, ada beberapa daftar kata indah dari bahasa Indonesia yang unik.
Adarusa: orang yang meminjam sesuatu (tentang uang atau barang), tetapi tidak ada kemauan untuk mengembalikan uang atau barang tersebut.
Adiwarna: indah sekali, bagus sekali.
Arunika: cahaya matahari pagi sesudah terbit.
Asmaraloka: dunia (alam) cinta kasih.
Baswara: bercahaya.
Candramawa: untuk menyebut warna bulu kucing hitam bercampur putih.
Candala: rendah, hina, atau nista (dalam kata sifat); merasa rendah diri (dalam kata kerja).
Cerpelai: musang, yang suka sekali memakan ular.
Derana: tabah.
Dersik: desir angin atau bunyi angin.
Dirgantara: segala sesuatu yang ada di atas bumi, meliputi langit dalam atmoster sampai luar angkasa.
Ejawantah: menjelma; menjadi berwujud.
Elegi: syair dukacita.
Eunoia: pemikiran yang indah, pikiran yang baik.
Jatmika: sopan
Jenggala: hutan.
Jumantara: langit, udara, awang-awang.
Kanagara: bunga matahari, mahkota raja, atau mahkota pengantin.
Karsa: kehendak, niat.
Kelindan: benang yang berpilin, penggulung benang.
Kidung: nyanyian, puisi.
Klandestin: kata kerja yang bermakna rahasia atau secara diam-diam.
Kulacino: bekas air di meja akibat gelas dingin atau basah.
Lazuardi: permata berwarna biru kemerahan, warna biru muda langit.
Lembayung: nama bunga, warna merah campur ungu.
Lengkara: mustahil, beduk, tabuh, nekara.
Litani: doa yang diucapkan bersama-sama.
Lindap: redup, mendung, teduh.
Lokananta: gamelan di kayangan yang bisa berbunyi sendiri.
Menjura: membungkuk dengan menangkupkan kedua tangan (dengan maksud menghormat).
Mangata: bayangan bulan di air yang terbentuk seperti jalan.
Meraki: melakukan sesuatu dengan jiwa, kreativitas, dan cinta.
Nayanika: mata yang indah dan memancarkan daya tarik.
Nirmala: tanpa cacat, sempurna.
Niskala: abstrak.
Nirwana: surga, konsep Buddha tentang keadaan setelah mati yang dilalui tanpa penderitaan.
Nuraga: simpati atau berbagi rasa.
Pancarona: bermacam-macam warna atau pancawarna.
Puspas: campur aduk.
Ranum: matang.
Renjana: rasa hati yang kuat.
Risak: mengusik atau mengganggu.
Sabitah: bintang yang dari Bumi, posisinya tampak tetap, tak bergerak. Bintang penunjuk arah bagi nelayan.
Sandyakala: cahaya merah saat senja.
Saujana: sejauh mata memandang.
Selesa: luas.
Senandika: wacana (percakapan) dengan diri sendiri, suara batin.
Suryakanta: kaca pembesar.
Swastamita: pemandangan indah saat matahari terbenam.
Taksa: ambigu, memiliki dua atau lebih arti.
Taklif: penyerahan beban (pekerjaan, tugas, dan sebagainya) yang berat (kepada seseorang).
Trengginas: lincah dan terampil.
Undagi: tenaga ahli.
Ugahari: sedang, pertengahan, sederhana.
Wanodya: gadis remaja.
Wiyata: pengajaran atau pelajaran.
Semoga dapat menambah wawasan kita tentang kata-kata dan dapat menjadikannya diksi yang baik dalam menggarap karya sastra.
Wah, sangat bermanfaat sekali tulisannya mas bro. Banyak kata yang aku baru tau. Terimakasih
BalasHapus