Waspada Dukhan di pertengahan Ramadhan

 

“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sepuluh tanda; bencana  penenggelaman manusia ke tanah di negeri barat, negeri timur dan di jazirah Arab, terjadi Ad Dukhan, munculnya dajjal, munculnya dabbah, munculnya Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya Matahari dari barat, munculnya api yang keluar dari cekungan Aden yang mengusir manusia”(HR. Muslim no. 2901)

Peringatan ! Sebagian tulisan ini ada yang bersifat opini penulis, menafsirkan sesuka penulis dan menakut-nakuti pembaca, kalo imanmu gak kuat gak usah baca.

APA ITU DUKHAN?

Dukhan adalah salah satu dari sepuluh tanda kiamat yang sering disebut di dalam hadist-hadist populer tentang akhir zaman dan masih menjadi perdebatan dikalangan para ulama tentang kapankah terjadinya.

Secara bahasa Dukhan berarti “Kabut” atau asap atau sesuatu yang menyelimuti, sesuatu yang menutupi, sesuatu yang menghalangi pandangan manusia. Dukhan diambil dari kata Ad-Dukhan yang terdapat pada ayat 10 Surah Ad-Dukhan.

Ad-Dukhan sendiri bisa dianalogikan sebagai kesempitan hidup dan kelaparan seperti yang terjadi ketika Nabi Sallalohu Alaihi wasaalam mendoakan agar diturunkan azab bagi orang-orang Quraisy, sehingga kaum Quraisy ditimpa musibah berupa kekeringan dan kelaparan karena tidak mau memenuhi seruan dakwah nabi.

Mereka kaum Quraisy melihat sesuatu seperti asap di langit, sesuatu yang menyempitkan hidup mereka, sesuatu yang membuat perdagangan dan bisnis mereka berhenti total yang menyebabkan mereka harus mengurung diri dirumah mereka masing-masing. Pendapat inilah yang dipegang oleh Abdulah bin Mas’ud Radhiallahu’anhu.

Sementara para sahabat Nabi yang lain mengaitkan Ad-Dukhan sebagai bencana berupa asap yang panas atau kabut atau apapun yang menyelimuti umat manusia hingga akhrinya manusia harus masuk kerumahnya masing masing yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan hanya akan terjadi di Akhir zaman sebelum detik-detik keluarnya Dajjal.

Seperti yang di firmankan oleh Allah subhanahuwata’ala dalam Al-Qur’an yang berbunyi :
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap/kabut yang nyata, yang menyelimuti manusia inilah azab yang pedih.” (Ad-Dukhan:10)

PREDIKSI TURUNNYA DUKHAN

Dalam riwayat Hudzaifah Nabi Muhammad pernah bersabda,”Dukhan itu memenuhi timur dan barat. Tinggal selama 40 hari. Untuk orang mukmin, mereka terkena paparan sehingga seperti orang pilek. Sementara orang kafir, seperti orang mabuk. (Tafsir at-Thabrari, 25/68).

Dan setelah gelap selama 40 hari, maka bumi mengalami cuaca yang kacau selama tiga tahun;
Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal adalah tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit, pada waktu itu manusia akan ditimpa kelaparan yang sangat. Allah memerintahkan kepada langit pada tahun pertama darinya untuk menahan 1/3 dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 1/3 dari tanamannya. Kemudian Allah memerintahkan kepada langit pada tahun kedua darinya agar menahan 2/3 dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanamannya. 

Kemudian pada tahun ketiga darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, sehingga ia tidak meneteskan setitik air pun dan memerintahkan bumi agar menahan seluruh tanamannya, maka setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijau pun dan semua binatang berkuku akan mati kecuali yang tidak dikehendaki oleh Allah. 

Para sahabat bertanya, “dengan apa manusia akan hidup pada masa itu?” Beliau menjawab,” Tahlil, takbir, tasbih dan tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan. (Ibnu Majah Al-Hakim dan Adh-Dhiya Al-Maqdisi dishahihkan oleh Al-albani).

SUARA KERAS DI PERTENGAHAN BULAN RAMADHAN

Nu’aim bin Hammad berkata: “Telah menceritakan kepada kami Abu Umar, dari Ibnu Lahi’ah, ia berkata; Telah menceritakan kepada; Telah menceritakan kepadaku Abdul Wahhab bin Husain, dari Muhammad bis Tsabit Al-Bunani, dari ayahnya, dari Al-Harits Al-Hamdani dari Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu, dari Nabi Shallalahu alaihi wasalam, beliau bersabda:”Bila telah muncul suara di bulan Ramadhan maka akan terjadi huru hara dibulan Syawal (Juni 2020), kabilah-kabilah (negara-negara) saling bermusuhan (perang) di bulan Dzul Qa’dah (Juli 2020), dan terjadi pertumpahan darah di bulan Dzul Hijjah (Agustus 2020) dan Muharam (September 2020).

Kami bertanya :”Suara apakah, wahai Rasulluloh?” Beliau menjawab:”Suara keras di pertengahan bulan Ramadahan, pada malam Jum’at, akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur , menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, para gadis keluar dari pingitannya, pada malam Jum’at di tahun terjadinya banyak gempa. Jika kalian telah melaksanakan shalat shubuh pada hari Jum’at, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya, sumbatlah lubang-lubangnya, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah teling kalian.

Jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada Allah dan ucapkanlah:”Mahasuci Allah Al-Quddus, Mahasuci Allah Al-Qudus Rab kami Al-Quddus”, karena barangsiapa melakukan hal itu, niscaya ia akan selamat, tetapi barangsiapa yang tidak melakukan itu, niscaya akan binasa.

KESIMPULAN

1. Menurut surat Ad-Dukhan, dukhan berarti kabut atau asap, sedangkan menurut sahabat Hudzaifah dukhan itu sesuatu yang memenuhi langit hingga seluruh kolong bumi dari timur ke barat bila terkena umat muslim akan merasa demam dan jika yang terkena orang kafir maka akan menyebabkan kematian. 

Dari keterangan diatas bisa jadi yang dimaskud Ad-Dukhan itu adalah virus corona ini dimana virus ini sudah memenuhi kolong bumi hingga tidak ada satu tempat pun ditimur dan dibarat yang tidak terkena, dan negara yang paling banyak menderita kematian kebanyakan negara kafir (italya/rum) (spanyol) (amerika), sedangkan negara berpenduduk muslim lebih sedikit yang menderita kematian kalopun ada umat muslim yang meninggal karena corona bisa jadi itu penyebab kematiannya bukan murni karena virus coronanya tapi karena penyakit lain. Wallohu’alam

2. Didalam hadist riwayat Ibnu Mas’ud disebutkan kalau suara keras yang terjadi dipertengahan bulan Ramadhan bukanlah Ad-Dukhan tetapi hanya “suara keras”.

Bisa jadi suara keras itu meteor atau mungkin Bom Nukllir. Tapi lebih tepat ke Bom Nuklir menurut saya karena setelah turunnya suara keras itu banyak kabilah (negara yang berperang), sedangkan kalau meteor mungkin tidak akan menyebabkan peperangan.

3. Masih didalam hadist riwayat Ibnu Mas’ud disebutkan kalau “para gadis keluar dari pingitannya” mungkin itu artinya banyak orang yang tadinya sedang dikarantina wilayah sedang dalam lockdown dan tidak boleh keluar rumah lalu tiba-tiba panik karena mendengar dentuman “suara keras’ dari langit hingga akhirnya mereka keluar dari rumah semakin menguatkan kalau suara keras yang turun dari langit bisa jadi akan turun pada pertengahan ramadhan tahun ini.

Itulah tadi Opini saya tentang Dukhan di Bulan Ramadhan ini yang bisa jadi mencerahkan atau malah (menyesatkan), jadi gak usah terlalu mengamini apalagi mengimani pendapat saya, lah wong hanya pendapat.

Yang perlu di amini dan di imani adalah bahwa kenyataanya dukhan dan suara keras memang akan turun tapi entah kapan tidak ada yang mengetahuinya yang bisa kita lakukan hanyalah mempertebal keimanan supaya bisa melewatinya. Sekian

Bilahitaufiq wal hidayah 
wasalamualaikum warohmattulohi wabarokatuh.

Author

Mas Rahman Nama saya surahman umur 24 tahun, belum menikah/single, alamat Banjarnegara No WA 0852-2645-3701 ya kali aja ada yang mau kenalan :D

Posting Komentar