Monumen Pejuang PGRI, Guru, dan Pendidikan Dr. Sulistyo M.Pd
Monumen
Pejuang PGRI, Guru, dan Pendidikan Dr. Sulistyo M.Pd
Sebelumnya saya tidak begitu mengenal dan tau siapa
itu Dr. Sulistyo. diKarenakan setiap pulang dari pasar selalu melihat tulisan
petunjuk arah “ke makam Dr. Sulistyo” akhirnya saya penasaran juga lalu ingin
lebih mengetahui tentang beliau dan sekaligus mengunjungi makamnya.
Siapa Dr.
Sulistyo ?
Menurut informasi yang saya dapatkan dari Mbah Google
ternyata Dr. Sulistyo adalah salah satu tokoh yang cukup berpengaruh didunia
pendidikan. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap
kesejahteraan guru, dan selalu memperjuangkan nasib guru bahkan hingga akhir
hayatnya.
Kesejahteraan guru menjadi salah satu isu penting yang
selalu beliau gelorakan. Sebagai ujung tombak pendidikan, nasib guru saat itu
kurang diperhatikan dan beliaulah yang selalu berada di garda terdepan untuk
memperjuangkannya.
Kini, saat kesejahteraan guru sudah semakin terangkat baik
melalui tunjangan profesi sertifikasi atau yang lainnya beliau menjadi salah
satu tokoh jujugan untuk berterimakasih.
***
Dr. Sulistyo MPD lahir di Desa terpencil di Kalitengah
Banjarnegara pada tahun 1962. Beliau dikenal sebagai seorang aktivis yang aktif
di sejumlah organisasi diantaranya ketua HMJ PBSI (1982-1983), Ketua senat
Mahasiswa IKIP Negeri Semarang (1983-1985), Sekjen ikatan senat mahasiswa
sejenis tingkat nasional (1984-1986), menjadi pengurus PGRI Jawa Tengah dan
masih banyak lagi.
Semangat memperjuangkan kesejahteraan guru semakin
bergelora manakala ia terpilih menjadi ketua umum PB PGRI selama dua periode,
periode pertama pada tahun 2008-2013 dan periode kedua tahun 2013-2018.
Bahkan beliau memperjuangkannya hingga ke senayan
dengan menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Jawa Tengah.
Beliau berani melobi presiden agar mau mendengarkan
aspirasi guru di seluruh Indonesia. Hingga mereka bisa merasakan angin segar
kesejahteraan.
Sayang perjuangan beliau harus terhenti dalam sebuah
insiden tragis. Beliau menjadi salah satu dari tiga korban meninggal dalam
insiden kebakaran gedung di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo Jakarta Pusat
Maret 2016 silam.
Dunia pendidikan berduka, terutama mereka para guru
yang tergabung dalam PGRI. Ia boleh tiada, namun namanya tetap dikenang didalam
dada. Jasanya dalam memajukan pendidikan di Indonesia tak mudah dilupa,
semangat yang diwariskannya selaru bergelora.
Jenazahnya dikembalikan ke Bumi tempat beliau
dilahirkan, Desa Kalitengah Purwanegara Banjarnegara untuk dimakamkan.
Ke Monumen
Pejuang Dr. Sulistyo
Terminal Mandiraja |
Bila temen-temen datang dari arah Jakarta bisa transit dulu di terminal mandiraja sebelum melanjutkan perjalanan ke Makam alm Dr. Sulistyo MPd.
petunjuk arah ke makam/monumen Dr. Sulistiyo M.Pd |
Setelah sampai di Mandiraja temen-temen jalan ke arah
selatan ke Desa Jalatunda, Disetiap tikungan persimpangan jalan temen-temen
akan melihat petunjuk arah berwarna hijau bertuliskan “Ke Makam Dr. Sulistyo
MPD”.
Temen-temen tinggal ikutin saja petunjuk arah ke Makam
Dr.Sulistyo MPD. Kurang lebih setelah setengah jam perjalanan dari terminal
mandiraja temen-temen sudah sampai di pintu gerbang Makam.
jembatan Jalatunda |
Jalan Menuju Monumen |
Pemandangan disetiap Perjalanan Menuju Monumen |
Disetiap perjalanan temen-temen akan disuguhi
pemandangan yang sangat indah khas pedesaan, orang-orangnya yang ramah dan
jalanan yang naik turun memberi sensasi tersendiri.
Pintu Gerbang Makam Dr. Sulistiyo M.Pd |
Masjid |
Setelah melaju hampir setengah jam dari terminal
Mandiraja saya sudah sampai di lokasi makam yang ternyata tidak seperti
bayangan saya yaitu sebuah pemakaman umum, menurut saya lebih tepat disebut
Monumen.
Dan memang benar, didepan gerbang kompleks makam
maksud saya monumen ada gapura besar bertuliskan “Monumen Pejuang PGRI, Guru,
dan Pendidikan Dr. H. SULISTIYO . M.Pd” dan disamping sebelah kiri ada masjid
besar yang dibangun untuk beribadah warga sekitar.
(foto makam diatas bukit) |
(foto api semangatmu menyala abadi dalam dada kami) |
sebuah tulisan yang menggambarkan bahwa walopun alm
sulistiyo sudah tiada tapi semangatnya masih tetap menyala didalam dada para
guru diseluruh nusantara.
(foto tangga ke atas makam) dan (foto saya) |
Sebuah tangga menuju ke makam yang di atasnya terdapat
tulisan jawa yang artinya saya tidak tahu (maksudnya saya tidak tau artinya
wkwk)
(foto makam Dr. Sulistyo) |
Di samping makam Dr. Sulistiyo terdapat buku yaasin dan buku tamu.
(foto diatas bukit yang luas) |
Dari atas sini kita bisa melihat pemandangan bukit
yang penuh kabut. dan kebersihan nya yang terjaga.
(foto 2 gazebo) |
(foto dari atas gazebo) |
(foto saya diatas gazebo) |
Sayang sekali di H+2 lebaran Monumen Pejuang PGRI ini masih sangat sepi, harusnya tempat ini bisa menjadi alternatif wisata edukasi religi khususnya bagi para pelajar atau mereka yang berkecimpung di Dunia Pendidikan. agar mereka bisa lebih mengenal lagi siapa itu Dr.Sulistiyo M.Pd dan juga supaya para siswa atau guru yang berkunjung atau ziarah bisa meneladani dan meneruskan semangat beliau didalam memperjuangkan Pendidikan di Bumi Nusantara ini.
Dijamin deh setelah datang ke Monumen Pejuang PGRI ini
semangat juang kalian dalam dunia pendidikan langsung Naikk.
Sebelum menutup tulisan ini saya mempunyai sedikit
saran untuk pengelola Monumen ini agar menambahkan foto-foto kegiatan atau
prestasi Dr. Sulistiyo semasa beliau hidup, serta memberikan keterangan dalam
foto itu tentang kegiatan apa yang sedang beliau lakukan. Sekedar untuk
memberikan nilai edukasi pagi para pengunjung Monumen ini.
Salam_
Referensi tempat untuk berlibur dan belajar
BalasHapusToko Mesin